Sebuah makam yang diduga berisi jabang bayi selalu didatangi para peziarah saat datang ke Cirebon. Makam yang berada di wilayah Kesambi, Kota Cirebon ini selalu ramai, tak hanya sekadar berdoa tetapi juga menggali sejarahnya.
Dimuat dari Merdeka, sampai saat ini, sosok jabang bayi yang berada di makam itu masih menyimpan misteri. Namun menurut cerita yang berkembang, bayi ini mulanya ditemukan di sekitar perairan pelabuhan Cirebon.
Legenda Makam Gantung Pemilik Ilmu Pancasona yang Dikramatkan di Blitar
Banyak yang menduga jabang bayi ini lahir dari kisah percintaan terlarang antara anggota kerajaan dengan putri dari residen Belanda, bernama Putro De Lamor. Karena tidak diinginkan, bayi itu akhirnya dilarung ke laut di wilayah Cirebo dan ditemukan oleh nelayan.
“Ya kalau ambil dari cerita, mungkin saja benar. Saya hanya tahu bahwa orang tua bilang bayi ini ditemukan di laut pada 1733,” kata juru kunci makam tersebut bernama Kani.
Makam dipindahkan
Kani menjelaskan awalnya bayi itu dimakamkan di Pelabuhan Cirebon Pos 1. Dekat Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Cirebon, dan sekarang masih ada petilasannya di Rutan tepatnya di Blok B.
Kala itu, banyak sekali peziarah yang datang ke lokasi makam tersebut. Sehingga mengganggu aktivitas Rutan, dan pada akhirnya makam tersebut dipindahkan ke Kecamatan Kesambi pada tahun 1993.
Ritual Masyarakat Mamasa Membungkus Jenazah seperti Guling, Apa Maknanya?
“Makannya Tempat Pemakaman Umum (TPU) ini dinamakan Pemakaman Jabang Bayi,” ucapnya.
Bawa keberuntungan
Makam ini dipercaya oleh masyarakat sekitar bisa membawa keberuntungan. Orang yang membutuhkan pertolongan, seperti meminta keturunan yang tadinya tak bisa hamil berbondong-bondong datang ke tempat ini.
No comments:
Post a Comment